(04)
15 ALASAN MERINDUKAN RAMADHAN
Seperti seorang kekasih,
selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma
sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan
Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba
mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu
puasa terus."
Sesungguhnya, ada apanya di
dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini:
1. Gelar taqwa
Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat
diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi
dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin
hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah
sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu.
"Hai orang-orang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa." (QS
al-Baqarah: 183).
Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara
lain:
a. Jalan keluar dari semua masalah
Kemampuan manusia amat terbatas,
sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari masalah dirinya,
anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu
taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak
ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini. "...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2), "...Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4)
b. Dicukupi kebutuhannya
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya...."(QS.
Ath Thalaaq: 3)
c.
Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati Bagaimana bisa bersedih hati,
bila di dalam dadanya tersimpan Allah.
Ia telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu
sendiri. Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh
ketenangan. "Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada
kamu
yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka
barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)
2. Bulan pengampunan
Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia
bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah
yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan bernjanji tidak mengulangi
perbuatan dosa itu lagi. Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah
menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan.
Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim
dan Abu
Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya
dankarena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."
3. Pahalanya dilipatgandakan
Tidak hanya pengampunan dosa, Allah
juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat
baik pada bulan mulia ini. Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu
kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya." (HR.
Bukhari Muslim). “Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya
dianggap sama dengan mengerjakan amalan wajib” (HR. Bahaiqi dan Ibnu
Khuzaimah).
Maka perbanyaklah amal dan
ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala.
4. Pintu surga dibuka dan neraka
ditutup
"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu
neraka, dan setan-setan terbelenggu."(HR Muslim). Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit
saja amal perbuatan yang dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh
diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi.
Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran
itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan.
Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan
buat setan menggoda manusia.
5.
Ibadah istimewa
Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah
lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan
anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang
membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya
karena Aku." (HR Bukhari Muslim).
Menurut Quraish Shihab, ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani
sifat-sifat Allah. Itulah subtansi puasa. Misalnya, dalam bidang jasmani, kita
tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika berpuasa dia tidak boleh melakukan
hubungan seks. Allah tidak makan, tapi memberi makan. Itu diteladani, maka
ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita memberi makan. Kita dianjurkan
untuk mengajak orang berbuka puasa.Ini tahap dasar meneladani Allah. Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari
sekedar itu. Maha Pemurah adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga
kita teladani.
Maka dalam berpuasa, kita
dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui. Maka
dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca
al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat,
meningkatkan pengetahuan
ilmiah. Allah swt setiap saat sibuk
mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya
mengurus manusia. Dia juga
mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus rumput-rumput yang
bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam sifat-sifat ini,
sehingga dia harus selalu dalam kesibukan. Perlu ditekankan meneladani Tuhan
itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Kita tidak mampu untuk tidak
tidur sepanjang malam, tidurlah secukupnya. Kita tidak mampu untuk
terus-menerus tidak makan dan tidak minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak
minum cukup sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari saja.
6. Dicintai Allah
Nah, sesesorang yang meneladani Allah
sehingga dia dekat kepada-Nya. Bila sudah dekat, minta apa saja akan mudah
dikabulkan. Bila Allah telah mencintai hambanya, dilukiskan dalam satu hadis
Qudsi, "Kalau Aku telah mencintai
seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi penglihatan untuk
matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi langkah untuk kakinya."
(HR Bukhari)
7. Do'a dikabulkan
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, katakanlah bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang berdo'a apabila dia berdo'a, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah)Ku." (QS.al-Baqarah: 186). Memperhatikan redaksi kalimat ayat
di atas, berarti ada orang berdo'a tapi sebenarnya tidak berdo'a. Yaitu do'anya
orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku." Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat
khusus, seperti dikatakan Nabi saw, "Tiga
do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa, pemimpin yang
adil dan do'anya orang teraniaya. Allah mengangkat do'anya ke awan dan
membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau pasti Aku tolong meski
tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Namun harus diingat bahwa
segala makanan yang kita makan, kesucian pakaian, kesucian tempat, itu punya
hubungan yang erat dengan pengabulan do'a. Nabi pernah bersabda, ada seorang
yang sudah kumuh pakaiannya, kusut rambutnya berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya
keadaannya yang kumuh itu bias mengantarkan do'anya dia diterima. Tapi kalau
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari
barang yang haram, bagaimana bisa dikabulkan doa'nya? Jadi do'a itu berkaitan erat dengan kesucian
jiwa, pakaian dan makanan. Di bulan Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih.
Semakin bersih jiwa kita, semakin tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian
dan makanan,
semakin besar kemungkinan
untuk dikabulkan do'a.
8. Turunnya Lailatul Qodar
Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan
satu malam yang sangat mulia. Saking mulianya Allah menggambarkan malam itu
nilainya lebih dari seribu bulan (QS. al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama
lantaran malam itulah awal al-Qur'an diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah
Allah dijatuhkan pada malam itu.
Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad,
"Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluh
terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau
duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa
mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap
ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang."
Mengapa ditaruh diakhir
Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena dua puluh malam sebelumnya
kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah suatu persiapan untuk
menyambut lailatul qodar. Ada dua tanda
lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada
malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka
untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian sampai
terbit fajar.” (QS al-Qadr: 4-5)
Malaikat bersifat gaib, kecuali bila
berubah bentuk menjadi manusia. Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh
Muhammad Abduh menggambarkan, "Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat
berharga, di dalam hati Anda akan tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!'
Ada bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama
adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan
demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal
positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan
positifnya terus bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul
qodar.
9.
Meningkatkan kesehatan
Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya, dengan puasa maka organ-organ pencernaan
dapat istirahat. Pada hari biasa alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja
keras. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan
kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di
usus kecil (ileum).
Jika malam sahur dilakukan
pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja.
Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang lebih selama enam jam, alat
pencernaan mengalami istirahat total.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih
meningkat dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara
otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menghambat perkembangan atau pertumbuhan
bakteri, virus dan sel kanker. Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit
yang menumpang makan dan minum. Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka
kuman-kuman penyakit seperti bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa
bertahan hidup.
Mereka akan keluar melalui
cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.
Manfaat puasa yang lain
adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan ampas, mempercepat regenasi
kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam lambung, memperbaiki fungsi
hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan atau mempercepat
regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan
meningkatkan fungsi susunan syaraf.
10. Penuh harapan
Saat berpuasa, ada sesuatu yang
diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang sore. Sehari penuh menahan
lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah... rasanya lega sekali.
Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan,
masya' Allah, menjadikan hidup lebih bermakna. "Setiap orang berpuasa
selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan saat bertemu
dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).
11. Masuk surga melalui pintu khusus,
Rayyaan
"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan
yang akan dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak
diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil,
mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR.Bukhari)
12. Minum air telaganya Rasulullah saw
"Barangsiapa
pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka itu
menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikit
pun mengurangi pahala orang lain. Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai
Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang
yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang
memberi buka puasa meski dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip
susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya
minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR.
Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)
13.
Berkumpul dengan sanak keluarga
Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam
merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari kemenangan setelah berperang
melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi
khusus untuk merayakan hari bahagia itu yang disebut Lebaran. Saat itu orang
ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain.
Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di
kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya.
Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang
berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman.
Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bias berlangsung
kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang. Justru
itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan
masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga dan
saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana
dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin
rezekinya dibanyakkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali
silaturahmi!" (HR.Bukhari)
14.
Qaulan tsaqiilaa
Pada malam Ramadhan ditekankan
(disunnahkan) untuk melakukan shalat malam dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling
baik menunaikan shalat malam sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam
terakhir (QS Al Muzzammil:3).
Tetapi demi kesemarakan
syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada awal malam
setelah shalat isya' dengan berjamaahdi masjid. Shalat ini populer disebut
shalat tarawih.
Shalat malam itu merupakan
peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor
lainnya. Ditekankan pula usai shalat malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an
secara tartil (memahami maknanya). Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang
bakal mendapat wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang
sumber pengetahuan dan ilham.
Dengan keteguhan jiwa dan
wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan
yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya
selalu berisi kebenaran. Maka orang-orang yang suka melakukan shalat malam
wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.
15
. Hartanya tersucikan
Setiap Muslim yang mampu pada setiap
Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal.
Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per orang berupa bahan-bahan makanan pokok.
Sedangkan zakat maal besarnya 2,5 persen dari seluruh kekayaannya bila sudah
mencapai batas nisab dan waktunya. Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong
fakir miskin, juga guna mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal
mendatangkan barakah dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta
yang barakah akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya,
harta yang tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.·
Copyright© Suara Hidayatullah
0 komentar:
Posting Komentar