D O A
Dakwah --- Doa adalah ibadah. Demi kianlah Rasulullah`menjelaskan tentang keutamaan dan pentingnya
doa. Doa merupakan ungkapan perasaan dan permohonan seorang hamba kepada Allah
l, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam semesta. Doa juga merupakan wujud
ketundukan, kecintaan kepada Allah serta kesadaran seorang hamba akan kelemahan
dirinya dan kebesaran serta keagungan Penciptanya. Sesungguhnya dalam doa ada
kekuatan, keyakinan dan optimisme dalam menghadapi berbagai persoalan
kehidupan. Besarnya keutamaan serta pentingnya do'a diperkuat dengan adanya
perintah Allahlkepada hamba-hamba-Nya untuk meminta dan berdoa kepada-Nya.
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina-dina". (QS.
40:60)
Diriwayatkan oleh
Nu'man bin Basyir a bahwa Rasulullah ` membaca ayat di atas setelah bersada
"Doa itu adalah Ibadah". Hal ini menunjukkan bahwa yang dimaksud
dengan menyombongkan diri dari menyembah-Nya dalam ayat tersebut adalah
menyombongkan diri dari berdo'a kepada-Nya. Maka amatlah buruk kesombongan
tersebut, bagaimana mungkin seorang hamba menyombongkan diri dari berdoa kepada
Allah l yang telah menciptakannya, memberinya kehidupan, rizki serta banyak
kenikmatan.
Dalam ayat lain Allah l berfirman: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". (QS. 2:186)
Dalam ayat lain Allah l berfirman: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". (QS. 2:186)
Seorang hamba yang
bersimpuh di hadapan Allah, menundukkan hatinya, lalu memohon dengan penuh
kekhusuan dan keterpautan hati yang dalam dengan Allah l, sesungguhnya ia
sedang berjalan dan melangkah untuk mendapatkan kecintaan dan kedekatan
dari-Nya. Ketika ia mengangkat tangannya lalu berkata: "Ya Allah, ya
Rabb", maka pada saat itu terjadilah hubungan langsung antara dirinya
dengan Allah l. Di saat-saat seperti itu, Allah l akan membuka pintu-pintu
keutamaan dan kebaikan baginya, mendengarkan dan menyertainya dalam do'a-do'a
yang dilantunkannya.
Di dalam sebuah
hadits qudsy dijelaskan bahwa Allah l sangat menyukai dan mencintai
hamba-hamba-Nya, yang banyak mengingat-Nya dan datang kepada-Nya dengan ibadah,
membawa kebaikan dan amal-amal saleh serta memohon ampun dan bertobat atas dosa
dan kesalahan yang dilakukannya.
Dari Abu Hurairah
ia berkata, bahwa Rasulullah `, bersabda: "Berfirman Allahk:"Aku
berdasarkan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Dan Aku akan bersamanya ketika ia
mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku kan mengingatnya
di dalam diri-Ku. Jika ia menyebut-Ku di di tengah-tengah orang banyak, maka
aku akan menyebutnya di tengah-tengah orang-orang yang lebih baik dari itu.
Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta.
Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa.
Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku kan datang kepadnya dengan
berlari." (HR. Muslim)
Firman Allah l
dalam hadis di atas: "Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku terhadapku",
menjadi petunjuk bahwa harapan dikabulkannya do'a haruslah disertai dengan
baiknya prasangka terhadap Allah l dan keyakinan bahwa apa yang dikehendaki
Allahlpasti terjadi dan apa-apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi.
Sejarah telah
mencatat, betapa doa telah menjadi senjata yang ampuh untuk mendapatkan
kemenangan dan pertolongan dari Allah l. Perang Badar, salah satu perang besar
dalam sejarah perjuangan Islam menjadi bukti nyata betapa doa adalah bagian
terpenting yang harus selalu ada mengiringi setiap langkah dan perjuangan kaum
muslimin. Doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah` bersama para sahabatnya
Diijabah oleh Allahl dengan diturunkannya beribu-ribu malaikat yang turut
berjuang bersama kaum muslimin sebagamana diterangkan di dalam Al-Qur'an
Al-Karim: "(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu,
lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala
bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".(QS.
Al-Anfal:9)
Doa juga
menggabarkan kekuatan I'timad (ketergantungan serta penyandaran) diri antara
seorang hamba dengan Allahl. Seorang yang melazimkan do'a memiliki keyakinan
yang kuat bahwa ada sumber kekuatan, sumber kebaikan dan sumber segala
kehidupan yang Maha Pemurah dan Penyayang serta Maha mendengar permintaan
hamba-hamba-Nya. Bahkan, sekalipun seseorang tidak beriman kepada Allah l,
namun ketika berada dalam kesusahan ia akan memohon dan berharap kepada Dzat
Yang diyakini memiliki kekuatan dan kemampuan untuk menolongnya, yang
sesungguhnya Ia adalah Allahl. Hal tersebut terjadi karena setiap orang bila
menghadapi kesulitan dan kesusahan ia selalu jujur terhadap dirinya. Juga
dengan fitrah keimanannya setiap orang mengetahui bahwa hanya Allah lsajalah
yang Maha kuasa dan berkuasa atas segala sesuatu. Firman Allah l: "Apabila
manusia ditimpa bahaya, maka dia berdo'a kepada kami dalam keadaan berbaring,
duduk, atau berdiri. Tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu dari padanya, dia
(kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya." (QS.
Yunus:12)
Melazimkan do'a,
memohon dan bermunajat kepada Allah disertai permohonan ampun atas dosa dan
kesalahan serta mengharap kebaikan-kebaikan dari-Nya adalah diantara
sifat-sifat yang menjadi ciri orang-orang yang beriman. Keimanan yang dimiliki
seseorang mendorong dirinya untuk selalu merasa dekat dan mengharap kesertaan
Allahl dalam setiap amal dan langkahnya. Kesertaan tersebut akan melahirkan
ketentraman dan kedamain dalam hati seta melahirkan kekuatan dan keteguhan
dalam jiwa. Allahltelah menyifati orang-orang mukmin dengan firmannya:
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, memuji
(Allah), yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan
mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan
gembirakanlah orang-orang mu'min itu." (QS. 9:112)
Disebutnya doa
sebagai otaknya ibadah oleh Rasulullah`, mengingatkan kita bahwa ketika berdoa
kepada Allahl hendaknya tidak sekedar mengharap adanya penerimaan dan
pengabulan dari doa tersebut. Namun hal yang terpenting dan utama adalah dengan
berdoa berarti kita merendahkan diri, merasa kecil, tunduk, dekat dan mengharap
di hadapan-Nya. Inilah inti dari peribadatan yang kita lakukan, termasuk ketika
kita memanjatkan do'a kepada Allahl.
Saat ini kaum
muslimin di berbagai belahan dunia tengah menghadapi berbagai cobaan dan ujian
serta berbagai makar yang dilakukan oleh-oleh musuh-musuh Allahl.Pada saat yang
sama kita dihadapkan pula dengan berbagai persoalan internal umat di berbagai
bidang kehidupan yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh umat Islam
sendiri. Dalam kondisi seperti ini hendaknya kita tidak meninggalkan dan
melupakan doa-doa kita untuk menyertai dan menguatkan seluruh usaha dan
perjuangan di dalam mengembalikan kejayaan Islam dan kaum muslimin.
"Ya Allah,
anugerahkanlah kepada kami dari ketakutan (kami) kepada-Mu, untuk membatasi
antara kami dan perbua tan maksiat kami terhadap-Mu, dan dari ketaatan (kami)
kepada-Mu, apa-apa yang dapat mengantarkan kami kepada surga-Mu, serta dari
keyakinan (kami), apa-apa yang meringankan bagi kami musibah-musibah di dunia
ini. Jadikanlah pendengaran kami, penglihatan kami dan kekuatan kami senantiasa
bermanfaat selama hidup kami, dan jadikanlah dia warisan dari kami (untuk anak
cucu kami). Jadikanlah balasan kami atas orang yang menganiaya kami, tolonglah
kami terhadap orang yang memusuhi kami pada agama kami, jangan Engkau jadikan
musibah bagi kami dalam agama kami, janganlah Engkau jadikan dunia ini menjadi
kecenderungan kami yang paling besar dan jangan jadikan ilmu pengetahuan kami
hanya sekedar dunia, dan jangan Engkau jadikan berkuasa atas kami orang-orang
yang tidak memiliki rasa takut kepada-Mu dan belas kasihan kepada kami".
0 komentar:
Posting Komentar