daftar pengunjung

Minggu, 15 April 2012

Pengetahuan Mengenai Yang Turun Pertama dan Terakhir


Pengetahuan Mengenai Yang Turun Pertama dan Terakhir

Ungkapan bahwa Rasulullah saw. menerima Quran yang diturunkan kepadanya itu mengesankan suatu kekuatan yang dipegang seseorang dalam menggambarkan segala yang turun dari tempat yang lebih tinggi. Hal itu karena tingginya kedudukan Alquran dan agungnya ajaran-ajarannya yang dapat mengubah perjalanan hidup umat manusia, menghubungkan langit dengan bumi, dan dunia dengan akhirat. Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan Islam dari sumber pertama dan pokok - yaitu Alquran- akan memberikan kepada kita gambaran mengenai pentahapan hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat hukum itu diturunkan, tanpa adanya kontradiksi antara yang lalu dengan yang akan datang. Hal demikian memerlukan pembahasan mengenai apa yang pertama kali turun dan apa yang terakhir kali turun. Demikian pula pembicaraan mengenai apa yang pertama kali dan terakhir kali turun itu memerlukan pembahasan mengenai segala perundang-undangan ajaran Islam, seperti makanan, minuman, peperangan dan lain sebagainya.
Dalam hal apa yang pertama kali diturunkan dan apa yang terakhir kali, para ulama mempunyai banyak pendapat, yang akan kami ringkaskan dan pertimbangkan di dalam pembahasan berikut ini.

Yang pertama kali turun
1. Pendapat yang paling sahih yang pertama kali turun ialah firman Allah SWT yang artinya, "Bacalah dengan nama Rabbmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Rabbmu lebih pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tiada diketahuinya."
(Al-'Alaq: 1-5)

Pendapat ini didasarkan pada suatu hadis yang diriwayatkan oleh dua syekh ahli hadis dan yang lain, dari Aisyah r.a. yang mengatakan, "Sesungguhnya apa yang mula-mula terjadi bagi Rasulullah saw. adalah mimpi yang benar di waktu tidur. Dia melihat dalam mimpi itu datangnya bagaikan terangnya pagi hari. Kemudian dia suka menyendiri. Dia pergi ke gua hira untuk beribadah beberapa malam. Untuk itu ia membawa bekal. Kemudian ia pulang kepada Khadijah r.a., maka Khadijah pun membekalinya seperti bekal terdahulu. Di gua Hira, ia dikejutkan oleh suatu kebenaran. Seorang malaikat datang kepadanya dan mengatakan, "Bacalah!", Rasulullah saw. menceritakan, 'Maka aku pun menjawab, 'Aku tidak pandai membaca.' Malaikat tersebut kemudian memelukku sehingga aku merasa amat payah. Lalu aku dilepaskan, dan dia berkata lagi, 'Bacalah.' Maka aku pun menjawab, 'Aku tidak pandai membaca.' Lalu dia merangkulku yang kedua kali sampai aku kepayahan. Kemudian dia lepaskan lagi dan dia berkata, 'Bacalah.' Aku menjawab, 'Aku tidak pandai membaca.' Maka dia merangkulku yang ketiga kalinya sehingga aku kepayahan, kemudian dia berkata, 'Bacalah dengan menyebut nama Rabbmu yang telah menciptakan ...' sampai dengan ...a pa yang tidak diketahuinya,"(Hadis)

2. Dikatakan pula bahwa yang pertama kali turun adalah firman Allah, "Yaa ayyuhal muddatstsir" (wahai orang yang berselimut). Ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh dua syaikh ahli hadis, Dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dia berkata, 'Aku telah bertanya kepada Jabir bin Abdullah, yang manakah di antara Quran itu yang turun pertama kali? Dia menjawab, Yaa ayyuhal muddatstsir." Aku bertanya lagi, ataukah Iqra' bismirabbik? Ia menajwab, 'Aku katakan kepadamu apa yang dikatakan Rasulullah saw. kepada kami, 'Sesungguhnya aku berdiam diri di gua Hira. Maka ketika habis masa diamku, aku turun lalu aku telusuri lembah. Aku lihat ke muka, ke belakang, ke kanan dan ke kiri. Lalu aku lihat ke langit, tiba-tiba aku melihat Jbril yang amat menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka untuk menyelimuti aku. Merekapun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan, "Wahai orang-orang yang berselimut, bangkitlah, lalu berilah peringatan."

Mengenai hadis Jabir ini, dapatlah dijelaskan bahwa pertanyaan itu mengenai surah yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan bahwa surah Muddatstsir lah yang turun secara penuh sebelum surah Iqra selesai diturunkan, karena yang turun pertama kali dari surah Iqra' hanyalah permulaannya saja. Hal yang demikian juga dipekuat oleh hadist Abu Salamah bin Jabir yang terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim. Jabir berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah saw. ketika ia berbicara mengenai terputusnya wahyu, maka katanya dalam pembicaraan itu, "Ketika aku berjalan, aku mendengar suara dari langit. Lalu aku angkat kepalaku tiba-tiba aku melihat malaikat yang mendatangi aku di gua hira itu duduk di atas kursi antara langit dan bumi. lalu aku pulang dan aku katakan, selimuti aku! merekapun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan Yaa ayyuhal muddatstsir

Hadis ini menunjukkan bahwa kisah tersebut lebih kemudian daripada kisah gua Hira, atau al-Muddatstsir itu adalah surah pertama yang diturunkan setelah terhentinya wahyu. Jabir telah mengeluarkan yang demikian itu dengan ijtihadnya, akan tetapi riwayat Aisyah lebih mendahului. Dengan demikian, ayat Alquran yang turun secara mutlak ialah Iqra dan surat yang pertama kali diturunkan secara lengkap dan pertama diturunkan setelah terputusnya wahyu adalah Yaa ayyuhal muddatstsir," dan surat yang pertama kali turun untuk risalah ialah Yaa ayyuhal muddatstsir dan untuk kenabiaan adalah Iqra.

3. Dikatakan pula bahwa yang pertama kali turun adalah surah Al-Fatihah. Mungkin yang dimaksud adalah surat yang pertama kali turun secara lengkap.

4. Disebutkan pula bahwa yang pertama kali turun adalah bismillaahirrahmaanirrahiim, karena basmalah itu turun mendahului setiap surah. Dalil-dalil kedua pendapat di atas hadis-hadis mursal. Pendapat pertama yang didukung Aisyah itu pendapat yang kuat dan masyhur.

Az-zarkasi telah menyebutkan di dalam kitabnya al-Burhan, hadis Aisyah yang menegaskan bahwa yang pertama kali turun adalah iqra' bismirabbikalladzii khalaq dan hadis Jabir yang menegaskan bahwa yang pertama kali turun adalah Yaa ayyuhal muddatstsir, qum faandzir" . Kemudian dia berkata, sebagian besar ulama menyatukan keduanya yaitu bawha Jabir mendengar nabi menyebutkan kisah permulaan wahyu dan dia mendengar bagian akhirnya, sedang bagian pertamanya dia tidak mendengar. maka dia (Jabir) menyangka bawha surah yang didengarnya itu adalah yang pertama kali diturunkan, padahal bukan. Memang surat al-Muddatstsir adalah surah pertama yang diturunkan setelah surah Iqra dan setelah terhentinya wahyu. Hal itu juga termuat dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah saw. di kala sedang membicarakan masalah terhentinya wahyu. di dalam hadis itu dia berkata, "Ketika aku berjalan, aku mendengar suara dari langit, lalu aku angkat kepalaku tiba-tiba aku melihat malaikat yang mendatangi aku di gua Hira itu duduk di atas kursi antara langit dan bumi, sehingga akupun merasa ketakutan sekali. Kemudian aku pulang dan aku berkata, "Selimuti aku, selimati aku." Lalu Allah menurunkan, "Wahai orang-orang yang berselimut, bangkitlah lalu berilah peringatan."

Dalam hadis ini ia memberitahukan tentang malaikat yang datang kepadanya di gua Hira sebelum saat itu. Di dalam hadis Aisyah ia memberitahukan bahwa turunnya Iqra' itu di gua Hira, dan bahwa Iqra' itulah wahyu pertama yang turun. Kemudian setelah itu wahyu terhenti. Sedang dalam hadis Jabir ia memberitahukan bahwa wahyu berlangsung kembali setelah turunnya Yaa ayyuhal muddatstsir
Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa Iqra adalah wahyu yang pertama kali diturunkan secara mutlak dan bahwa al-Muddatstsir diturunkan sesudah Iqra'.

Demikian juga Ibnu Hibban mengatakan dalam Shahihnya, "Di antara kedua hadis itu tak ada pertentangan. Sebab yang pertama kali diturunkan adalah Iqra' bismirabbikalladzii khalaq di gua Hira. Ketika kembali kepada Khadijah ra. dan khadijah menyiramkakn air dingin kepadanya, Allah menurunkan kepadanya di rumah Khadijah ini Yaa ayyuhal muddatstsir. Maka jelaslah bahwa ketika turun kepada beliau Iqra', ia pulang lalu berselimut , kemudian Allah menurunkah Yaa ayyuhal muddatstsir.

juga ada dikatakan yang pertama kali turun adalah Surah Fatihah. Hadis yang menunjukan hal ini diriwayatkan melalui Abu Ishaq bin Abu Maisrah, dia berkata, Rasulullah saw. mendengar suara, ia berlari. Ia menyebutkan turunnya malaikat kepadanya serta kata-kata malaikat itu, 'Katakanlah
Alhamdulillaahirabbil'aalamin .. dan seterusnya.

Sumber: Studi Ilmu-Ilmu Alquran, Manna' Khalil Qahtan

Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar