TUGAS IMAM MASJID
Peran dan fungsi
imam masjid yang sedemikian penting harus dapat diwujudkan oleh imam masjid. Pengurus dan jamaah masjid selalu berupaya
memberikan dorongan dan dukungan terhadap upaya itu. Kalau pengurus masjid
tugas utamanya hal-hal yang bersifat manajerial dan teknis, maka imam masjid
tugasnya adalah hal-hal yang bersifat pembentukan dan pembinaan moral-spiritual
dan mengarahkan untuk selalu menghidupkan ruh masjid, baik pengurus maupun
jamaah dengan segala aktivitasnya yang sesuai dengan fungsi masjid sebagai
pusat pembinaan dan pengembangan umat. Ada banyak tugas yang harus dilaksanakan
oleh imam masjid.
MEMIMPIN SHALAT BERJAMAAH
Tugas paling utama dari seorang imam masjid adalah memimpin shalat
berjamaah dengan sebaik-baiknya. Rasulullah Saw memberikan perhatian yang
sangat besar, bahkan amat menekankan pelaksanaannya kepada para sahabat
meskipun sahabat itu buta matanya, cukup jauh rumahnya dan tidak ada yang
menuntunnya dalam perjalanan menuju masjid. Karena itu, seorang imam, tentu
saja harus memiliki kesiapan diri untuk memimpin shalat, menggunakan pakaian
yang baik, memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan menyiapkan
waktu secara rutin. Imam yang tidak siap setiap waktu shalat membuat jamaah
menunggu lama untuk terlaksanannya shalat berjamaah.
Salah satu
persoalan penting dalam shalat berjamaah adalah teraturnya barisan atau shaf
jamaah hingga menjadi shaf yang lurus dan rapat. Karena itu, imam harus memberi
porsi perhatian yang besar, bukan hanya dalam bentuk himbauan-himbauan
menjelang pelaksanaan shalat dengan mengatakan luruskan dan rapatkan shaf, tapi
juga harus mengontrol langsung, bahkan untuk bisa mewujudkan shaf yang teratur,
imam masjid perlu juga mendapat bantuan dari petugas khusus yang ditunjuk dan
disepakati sehingga shaf-shaf shalat di bagian belakang bisa ditertibkan oleh
petugas ini.
MENYAMPAIKAN KHUTBAH
Dari segi
ubudiyah, disamping shalat yang lima waktu, terdapat juga shalat Jum’at yang
mesti didahului dengan khutbah, begitu juga dengan beberapa shalat yang lain
seperti Idul Fitri, Idul Adha, Istisqa, dll. Karena itu seorang imam semestinya
memiliki kemampuan menyampaikan khutbah dengan sebaik-baiknya, yakni khutbah
yang singkat, padat dan sistimatis dengan pembawaan yang menarik.
Imam masjid
tentu lebih tahu tentang kondisi keislaman jamaahnya, baik dari segi pemahaman
maupun pengamalannya. Karena itu, imam masjid bersama seksi bidang peribadatan
perlu merumuskan arah penyamapaian materi dalam khutbah Jum’at dan memberi
masukan kepada khatib-khatib yang bertugas menyampaikan khutbah.
MENGARAHKAN
KONSEP PEMAKMURAN MASJID
Seorang imam
tidak hanya harus paham bagaimana masjid harus dimakmurkan, tapi juga harus
mampu mengarahkan konsep pemakmuran masjid itu, baik kepada pengurus masjid
maupun jamaahnya, Kalau pengurus masjid mewujudkan pemakmuran masjid dari segi
manajerial dan segala aktivitas yang bersifat praktis, maka imam masjid
mengarahkannya dari sisi nilai agar proses pemakmuran masjid tidak menyimpang
dari ketentuan yang semestinya.
Pelaksanaan
ubudiyah yang sesuai dengan sunnah Rasul, pengajian rutin bagi jamaah,
pembinaan remaja dan anak-anak, pengkaderan khatib dan muballigh dan sebagainya
merupakan hal-hal yang harus dikontrol perkembangannya oleh imam masjid bersama
pengurus yang terkait. Dari sini, imam masjid dengan pengurus masjid saling
bahu-membahu atau menjalin kerjasama yang baik dalam upaya mewujudkan masjid
yang ideal pada masa kini dan mendatang.
MENJADI KONSULTAN JAMAAH
Jamaah masjid
seringkali menghadapi masalah, baik masalah yang terkait dengan problema diri
dan keluarganya maupun masalah-masalah yang berkaitan dengan kejelasan hukum
Islam dalam berbagai persoalan. Mereka sebenarnya memerlukan tempat untuk
berkonsultasi guna memecahkan masalah dan memahami kejelasan hukum terhadap
persoalan-persoalan tertentu. Imam masjid disamping harus memimpin shalat,
seharusnya bertugas juga sebagai konsultan bagi jamaahnya dalam memecahkan
persoalan. Manakala tugas ini bisa dilaksanakan, maka masyarakat Islam yang
merupakan jamaah masjid memiliki tempat untuk bertanya atas berbagai persoalan
yang dihadapinya, kepada mereka dijelaskan mana sunnah dan mana bid’ah, mana
urusan agama dan mana adat istiadat dan begitulah seterusnya. Disinilah letak
pentingnya imam memahami seluk beluk perbedaan pendapat dalam masalah fiqih
sehingga tahu mana yang prinsip dan mana yang sepele. Karena itu, memiliki imam
dengan wawasan keislaman dan kemasyarakatan yang luas merupakan dambaan masjid
dan jamaahnya.
Sebagai imam, Rasulullah Saw biasa menjadi konsultan bagi jamaahnya sehingga banyak sekali sahabat-sahabat yang bertanya, bahkan manakala beliau mendapati sahabatnya nampak memiliki masalah, beliau memanggil sahabatnya itu dan membicarakannya guna dibantu mengatasinya. Untuk bisa melaksanakan tugas ini, seorang imam disamping harus menguasai masalah-masalah fiqih dengan segala seluk beluk perbedaan pendapat yang terdapat di dalamnya, juga harus memiliki kemampuan atau tehnik memahami dan mencarikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi orang lain. Dalam kehidupan masyarakat yang begitu banyak menghadapi berbagai persoalan, terlaksananya tugas ini memiliki arti yang sangat penting, bahkan dari sini bisa ditumbuhkan rasa memiliki jamaah terhadap masjid sehingga jamaah akan memiliki tanggung jawab untuk memakmurkan masjid.
Sebagai imam, Rasulullah Saw biasa menjadi konsultan bagi jamaahnya sehingga banyak sekali sahabat-sahabat yang bertanya, bahkan manakala beliau mendapati sahabatnya nampak memiliki masalah, beliau memanggil sahabatnya itu dan membicarakannya guna dibantu mengatasinya. Untuk bisa melaksanakan tugas ini, seorang imam disamping harus menguasai masalah-masalah fiqih dengan segala seluk beluk perbedaan pendapat yang terdapat di dalamnya, juga harus memiliki kemampuan atau tehnik memahami dan mencarikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi orang lain. Dalam kehidupan masyarakat yang begitu banyak menghadapi berbagai persoalan, terlaksananya tugas ini memiliki arti yang sangat penting, bahkan dari sini bisa ditumbuhkan rasa memiliki jamaah terhadap masjid sehingga jamaah akan memiliki tanggung jawab untuk memakmurkan masjid.
MEMBERIKAN
BIMBINGAN KEMASYARAKATAN
Terwujudnya
masyarakat yang Islami merupakan dambaan bagi setiap muslim yang sejati. Namun
keinginan itu tidak bisa terwujud secara spontan, diperlukan proses yang
panjang dan sungguh-sungguh. Untuk itu, imam masjid perlu melakukan
pengkondisian melalui bimbingan yang intensif terhadap jamaahnya. Imam masjid
harus menjalin kerjasama dengan pengurus masjid dalam upaya menjadikan masjid
sebagai markaz atau pusat aktivitas dan pembinaan jamaah.
Nilai-nilai Islam
dalam kehidupan bermasyarakat ditanamkan oleh imam masjid kepada jamaahnya
seperti saling hormat menghormati, menolong orang yang kesulitan, turut berduka
atas musibah yang menimpa sesama jamaah, turut gembira dan mengucapkan selamat
atas kegembiraan atau keberhasilan yang dicapai seseorang, membantu memberikan
jalan keluar atas kesulitan yang dihadapi orang lain dan sebagainya.
Dengan demikian, nampak begitu jelas betapa seorang imam masjid tugasnya tidak hanya memimpin shalat yang lima waktu, tapi juga menjadi imam bagi masyarakat yang membimbing, membina, mengarahkan, membantu hingga memecahkan dan mengatasi kesulitan hidup jamaahnya. Untuk itu, kaderisasi imam masjid yang ideal merupakan sesuatu yang mendesak untuk terus dilakukan. Bila masjid memiliki imam yang ideal, pemakmuran masjid dapat diarahkan sebagaimana mestinya sehingga pemakmuran masjid bukan sekedar ramai oleh aktivitas jamaah tapi aktivitas yang berlangsung dijamin tidak menyimpang dari nilai-nilai syari’at Islam.
Dengan demikian, nampak begitu jelas betapa seorang imam masjid tugasnya tidak hanya memimpin shalat yang lima waktu, tapi juga menjadi imam bagi masyarakat yang membimbing, membina, mengarahkan, membantu hingga memecahkan dan mengatasi kesulitan hidup jamaahnya. Untuk itu, kaderisasi imam masjid yang ideal merupakan sesuatu yang mendesak untuk terus dilakukan. Bila masjid memiliki imam yang ideal, pemakmuran masjid dapat diarahkan sebagaimana mestinya sehingga pemakmuran masjid bukan sekedar ramai oleh aktivitas jamaah tapi aktivitas yang berlangsung dijamin tidak menyimpang dari nilai-nilai syari’at Islam.
Drs. H. Ahmad Yani
0 komentar:
Posting Komentar