daftar pengunjung

Rabu, 11 April 2012

Wahai Pencari Kebaikan!


Wahai Pencari Kebaikan!

Hamba-hamba Allah yang dimulyakan, bertakwalah kalian kepada Allah. Takwa adalah bekal untuk kehidupan di negeri akhirat yang kekal abadi dan sarana untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah kepada hamba-Nya.

Kaum muslimin rahimakumullah!
Dari berbagai masa yang berlalu, Allah telah memilih satu masa yang penuh dengan ketaatan, dan juga memilih hari-hari, malam-malam yang merupakan karunia dan kebaikannya, yaitu ketika hilal bulan Ramadan telah tampak, ketika itu pula hari-hari yang penuh berkah dan karunia telah kembali kepada kaum muslimin. Bulan yang akan menghantarkan kaum muslimin pada puncak kesucian dan menghapuskan dari kening mereka beban kesusahan hidup. Bulan ini disambut oleh kaum muslimin, menjadi kesenangan bagi jiwa orang-orang yang saleh dan merupakan kebahagiaan bagi orang-orang yang bertakwa. Berapa banyak saat yang baik yang dilalui seorang hamba sehingga menjadikan dia sampai kepada derajat yang diridai.

Puasa adalah rahasia antara seorang hamba dan penciptanya sehingga akan dikerjakan dengan ikhlas dan rasa lapar akan dinikmati olehnya meskipun perut melilit menahan lapar. Rasulullah saw. bersabda, Allah berfirman, "Setiap amal anak adam adalah miliknya kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu milik-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR Bukhari dan Muslim). Pada bulan ini seorang hamba akan menerapkan keikhlasan yang kemudian memulainya untuk seluruh amalnya sehingga jauh dari sifat riya'.

Puasa dapat memperbaiki jiwa seseorang dan bisa mendorong untuk melakukan perbuatan terpuji serta menjauhi perbuatan kejahatan. Dengan puasa, dosa-dosa akan terampuni, kejahatan akan terhapus, dan kebaikan akan bertambah. Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR Bukhari dan Muslim).
Bulan Ramadan merupakan bulan ketaatan, kedekatan, kebaikan, dan ihsan. Bulan yang penuh ampunan, kasih sayang, dan keridaan. Rasulullah saw. bersabda, "Jika bulan Ramadan telah datang, maka pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka Jahannam akan ditutup serta setan-setan dibelenggu."
(HR Bukhari dan Muslim).

Pada bulan ini malam-malamnya merupakan malam yang diberkahi. Di dalamnya terdapat malam yang dilipatgandakan, yaitu induk dari semua malam, malam lailatul qadar yang mulia yang lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa bangun pada malam tersebut dengan penuh keimanan dan pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Pada bulan ini terlatih kesabaran menahan perihnya haus dan pahitnya lapar serta pengendalian diri untuk tidak menuruti hawa nafsu. Orang-orang yang berpuasa akan dibalas dengan sebuah pintu dari pintu-pintu surga yang tidak akan dimasuki oleh selain mereka. Pada bulan ini mereka juga diingatkan akan keadaan perut-perut lapar dari kaum fakir miskin. Karena saat itu keadaan mereka sama, baik orang yang kaya maupun orang-orang yang tidak punya, mereka semua berpuasa, meminta ampun kepada Allah, bersama-sama menahan lapar dan bersama-sama pula berbuka. Pada siang hari mereka sama-sama menahan lapar dan haus untuk merealisasikan firman Allah SWT, "Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku." (Al-Anbiya': 92).

Kaum muslimin rahimakumullah!
Mengoreksi diri manusia bisa menjadi penawar dan mengingat Allah adalah penyembuh. Alquran adalah pondasi kehidupan dan bukti ajaran serta roh kehidupan. Diturunkan pada bulan yang termulia, sebagaimana firman Allah, "Sesungguhnya kami menurunkannya (Alquran) pada malam lailatul qadar." (Al-Qadar: 1). Turunnya Alquran pada bulan ini merupakan isyarat bagi umat ini agar mereka memperbanyak membacanya pada bulan ini. Pada bulan ini Jibril turun dari langit dan mengajarkan seluruh isi Alquran kepada Nabi Muhammad. Dan, pada tahun wafatnya Nabi, beliau membacakannya kepada Malaikat Jibril dua kali. Sebagian ulama salaf ada yang mengkhatamkan Alquran pada bulan Ramadan setiap tiga hari sekali, ada yang tujuh hari, ada pula yang sepuluh hari. Adapun Imam Syafii jika datang bulan Ramadan, maka beliau selalu membaca Alquran, meninggalkan banyak bicara dan keluarganya.

Jika engkau telah baik dalam perkataan, maka perbaguslah perbuatan agar berkumpul pada dirimu kelebihan dalam lesan, dan buah dari rasa ihsan. Kebaikan akan meluas tatkala jiwa yang beriman bersegera dalam mengerjakan amalan-amalan sunah dan melebar dalam menganjurkan yang makruf. Harta benda tidak akan pernah hilang karena disedekahkan atau disebabkan kedermawanan, akan tetapi merupakan suatu simpanan kebaikan yang mendapat jaminan dari Allah SWT, seperti dalam firman-Nya, "... dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya ...." (Saba: 39). Allah akan melipatgandakan amal tersebut di dunia dengan berkah dan kebahagiaan dan membalasnya di akhirat dengan kenikmatan. Rasulullah saw. bersabda, "Tidak satu hari pun yang dilalui manusia melainkan ada dua malaikat yang turun. Salah satunya berdoa, 'Ya Allah, berilah kepada orang yang berinfak balasan.' Dan yang lainnya berdoa, 'Ya Allah, berilah kepada orang yang kikir (pelit) kerugian'." (HR Bukhari dan Muslim).

Maka, rasakanlah bagaimana keadaan orang-orang fakir miskin, para janda, dan anak-anak yatim. Dalam hal ini, kita dianjurkan untuk memberi makan orang yang lapar, menyenangkan anak-anak kecil, dan kasih sayang terhadap keluarga. Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan. Jika beliau berinfak, beliau berinfak sangat banyak. Jika beliau bersedekah, beliau bersedekah sangat berlimpah. Dan, jika beliau memberi, beliau memberi tanpa rasa takut miskin sebab pemberian yang banyak. Rasulullah saw. menyambut Ramadan dengan penuh kedermawanan. Maka, perbanyaklah sedekah dan infak karena harta tidak tidak akan kekal sebab kikir dan pelit, dan tidak pula hilang sebab sedekah dan infak.
Malam bulan Ramadan merupakan mahkota dari malam-malam yang lain. Di dalamnya waktu terasa indah, bermunajat terasa manis. Rasulullah saw. bersabda, "Salat yang paling utama setelah salat fardu adalah kiyamul lail (salat malam)." (HR Muslim). Beliau juga bersabda, "Barang siapa yang salat bersama imam hingga selesai, maka dicatat baginya salat semalam penuh." (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmizi, Ibnu Majah, dan Nasai).

Barang siapa yang tidak mampu bersabar atas ketaatan kepada Allah, maka Allah akan mengujinya dengan bersabar dalam menghadapi maksiyat. Jika engkau mampu agar tidak seorang pun bisa mendahuluimu dalam menuju Allah, maka lakukanlah! Setiap malam pintu terkabulnya doa dari langit selalu dibuka, dan karunia Allah sangat berlimpah. Maka, mintalah kepada Zat Yang Pemurah, mohonlah kasih sayang dari Yang Maha Pengasih, karena bulan ini adalah bulan yang penuh pemberian dan karunia. Dan, orang yang paling lemah adalah orang yang enggan berdoa.



Kaum muslimin rahimakumullah!
Hari demi hari adalah merupakan lembaran-lembaran kehidupan. Orang yang beruntung adalah yang mengekalkannya dengan melakukan perbuatan yang sebaik-baiknya. Barang siapa yang Allah pindahkan dirinya dari jurang kemaksiatan menuju kepada ketaatan, berarti Allah telah membuatnya kaya meskipun tanpa harta. Tenangnya jiwa adalah dengan sedikitnya dosa dan maksiyat. Barang siapa yang mengenal Tuhannya, ia akan menyibukkan diri untuk tidak mengikuti hawa nafsunya.

Ingatlah bahwa wanita adalah tali perantara setan, dan yang akan menjadi bahan bakar neraka kebanyakan adalah kaum wanita. Maka, untuk menyelamatkan diri mereka dari siksa neraka, hendaknya mereka memperbanyak amalan kebaikan dan melipatgandakannya. Dan, hendaknya mereka bertakwa kepada Allah demi menghormati bulan yang agung ini. Dan, agar tidak keluar rumah kecuali dengan kebutuhan yang sangat mendesak, bahkan sebaiknya dia salat tarawih di rumahnya. Rasulullah saw. bersabda, "Salatnya seorang perempuan di rumahnya lebih baik daripada salatnya di masjid." (HR Ahmad, Abu Dawud, Baihaqi). Apabila ia keluar rumah untuk suatu keperluan, haram baginya keluar dengan berhias sehingga menarik perhatian. Hendaknya mereka selalu menjaga diri dengan rasa malu dan mendekatkan diri kepada Allah. Wanita-wanita yang salehah dijanjikan oleh Allah bahwa mereka akan mendapat keridaan-Nya. Apabila wanita bisa menjaga diri, hal itu akan mengangkat derajat dan kedudukannya, sehingga dia menjadi kebanggaan masyarakat, sebagai mahkota kesucian dan mutiara kehidupan, dan juga sebagai suri teladan.

Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar