daftar pengunjung

Rabu, 11 April 2012

tomcat


CERPEN 1 KARYA : DEVA AZIZ NANDA MARTIN
                                                “TOMCAT”
Di sebuah labolatorium bioteknologi terjadilah percakapan antara dr.Martin dan Prof.Fajar,  mereka adalah teman sejak SMA. Prof.Fajar memerintahkan dr.martin untuk menyiapkan spesimen mahluk transgenik yang akan di jadikan proyek baru mereka, profesor ingin membuat sebuah serangga rove yang bisa di manfaatkan untuk menanggulangi hama yang ada pada pertanian dikarenakan pertanian sekarang sudah terlalu banyak terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia, dari herbisida, fungisida, insektisida dan pupuk kimia.
Pada proyek sebelumnya profesor sudah berhasil membuat “tomat cery”, “tebu makan ulat”, “jagung 100hari”, dan masih banyak lagi proyek pertanian yang gemilang dari dua genius ini. Dan sekarang profesor atas gagasan dr.martin ingin membuat proyek yang lebih ekstrim lagi yaitu “tomcat”.
Kondisi lab hari itu masih seperti biasa, tabung-tabung reaksi  masih berada di rak dengan rapih, spesimen-spesimen juga terpelihara dengan baik, lampu neon terang, cat tembok serba putih, dan bau bahan-bahan kimia yang khas menjadi hiasan di sudut-sudut lab.
Dr.martin seperti biasa juga berangkat lebih pagi dari pada profesor, dia menyiapkan segala sesuatu yang sudah di minta oleh profesor fajar, termasuk ekstrak tikus untuk proyek baru mereka, tiba-tiba terdengar suara yang begitu khas di telinga dr.martin
 prof.fajar “pagi doktor, apakah anda siap untuk menjadi ilmuan yang akan mengguncang dunia?”
dr.martin” siap prof, karena aku terlahir untuk siap dengan keadaan apapun”
prof.fajar”bagaimana dengan ekstrak tikus yang saya pesan beberapawaktu yang lalu?”
dr.martin”siap, sudah saya siapkan bersama beberapa DNA yang anda perintahkan”.
Setelah tidak lama berbincang-bincang , mereka berdua langsung memulai proyek mereka, dimulai dengan pemotongan rantai DNA inang dan selanjutnya pencampuran ekstrak hormon tikus dalam tabung reaksi yang selanjutnya di kocok dalam mesin khusus untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Setelah beberapa jam kesibukan, terjadilah insiden di ruang lab tanpa sengaja DNA virus yang di tanam pada ular transgenik itu tumpah di meja dan dengan cepat dr.martin mengelap meja itu dengan lap kusus, tapi dia tidak menyadari  bahwa ada satu tetes yang masuk dalam mesin pengocok DNA tersebut.
Prof.fajar mengangkat tabung  reaksi tersebut dari  mesin pengocok, dan selanjutnya memindahkan campuran DNA tersebut pada tabung kusus kedap udara untuk menghindari kontaminasi, selanjutnya tubuh inang yang di gunakan adalah ratu semut merah yang besar, di harap akan menghasilkan banyak telur dan akan di dapat pula hasil yang sangat banyak pada waktu yang relatif singkat.
Ratu semut itu di suntikan DNA rekombinan itu dan selanjutnya di beri perlakuan kusus, di tempatkan pada suatu rekayasa tanah dengan penuh makanan untuk semut dan rerumputan, tetapi berdinding kaca 2x3 meter, di sanalah tempat ratu semut itu akan banyak bertelur, tinggal menunggu beberapa hari saja untuk menunggu DNA itu berkerja dengan maksimal.
Hari sudah sangat larut, dan badan kedua orang setengah baya itu sudah kelihatan sangat capek profesor memutuskan untuk menyuruh dr.martin untuk pulang kerumah karena istrinya dari tadi sudah meninggalkan pesan di telepon seluler dr.martin, karena waktu juga terlalu larut dr.martin tanpa menolak pun langsung pulang kerumah.
            profesor masih tinggal di lab karena disanalah rumah kedua profesor, mungkin dia tidak akan pulang malam ini, karena ia masih ingin memandangi hasil karyanya, dan seperti seniman lelah tidak akan di rasakan ketika sebuah karya seni yang indah sudah terbentuk dan tinggal menuggu hasilnya.
                                                *********************
Pagi ini dr.martin tidak berangkat ke lab karena pagi-pagi sekali dia dapat pesan dari profesor fajar bahwa dia bisa istirahat di rumah saja hari ini untuk menemani istrinya dan anaknya berlibur, karena sudah beberapa hari ini dr.martin dan prof.fajar lembur sampai larut malam.
Jadi hari ini dr.martin dan isrinya Wirandari martin berserta anak laki-laki yang bernama Rendi martin yang baru berusia 10 tahun akan piknik ke puncak, karena kesibukan dr.martin menyebabkan mereka jarang bertemu dam bersama dengan istri dan anaknya tersayang.
Setibanya di villa mereka Rendi langsung bermain-main dengan anak-anak di desa tersebut, sedangkan dr.marin dan istrinya menikmati peman dangan yang indah di puncak dengan secangkir teh dan beberapa kue yang di bawa Ny.wirandari martin dari rumah mereka.
Hari sudah sore menjelang malam  dan mereka pun segera berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama, petama Ny wirandari menyediakan dan mengambilakan nasi dan sayur kesukaan dr.martin selanjutnya untuk Rendi anaknya, sangat harmonis kluarga kecil ini.
Ke esokan paginya keluarga martin pun pulang ke rumah mereka, dan beberapa mater sebelum sampai gerbang rumah mereka terlihat banyak berkumpul, ada yang membawa kamera dan micofone, dan ada yang berseragam berbaju coklat muda dan bercelana coklat tua, dan membawa pistol di pinggang kirinya, dalam benaknya ada apakah gerangan.
Layaknya presiden yang di sambut oleh wartawan dan masuk rumah dengan pengawalan ketat, dan dengan seketika aku teringat kata prof.fajar “ apakah anda siap untuk menjadi ilmuan yang akan mengguncang dunia?”. “apakah ini benar- benar menjadi kenyataan” dalam benak dr.martin, tapi pikiran itu buyar ketika salah satu polisi tersebut menyerahakan surat tugas penangkapan dr.martin dikarenakan pelanggaran pembuatan senjata biologis yang sangat berbahaya dan di sangka sebagai teroris.
Ny.wirandari  martin dan anaknya pun Cuma bisa mengangis dan tak percaya bahwa suaminya melakukan perbuatan keji  tersebut, dia hanya bisa berdo’a dan  berharap bahwa tuduhan itu tidak benar. Dr.martin dengan pengawalan yang ketat  di bawa ke kantor pusat untuk ditindak lebih lanjut, Ny. Wirandari dan anaknya hanya bisa melihat dengan tangis di depan pintu gerbang rumah mereka bersamaan dengan jepretan wartawan-wartawan yang hadir untuk melepas suami tercintanya.
                                                *********************
Dr.martin dibawa ke kantor pusat untuk dimintai keterangan dan diperlihatkan lihatkan bukti-bukti, di antara bukti-bukti tersebut terdapat foto yang mencengangkan yaitu foto seorang yang sudah tinggal tengkorak dan beberapa daging yang masih di makan hewan sejenis semut yang begitu banyak di tempat yang sangat familier bagi dr.martin yaitu lab biologi prof.fajar, melihat foto tersebut perutnya langsung mual tak tertahankan, cairan dan makanan dari mulutnya pun kluar tercecer di lantai kantor pusat tersebut.
Dan setelah dua hari di investigasi secara berkala dr.matin tidak bersalah, dan tidak terlibat teroris seperti yang telah  dituduhkan pihak kepolisian, dan sekarang dr.martin di minta pemerintah untuk mencari penangkal hewan transgenik “tomcat” yang sangat berbahaya itu. Dengan di jemput oleh Ny wirandari dan Rendi yang haru, mereka langsung berpelukan erat seperti tidak mau kehilangan salah satu anggota kluarganya yang tersayang.
Setelah beberapa hari melakukan penelitian yang mendalam, didapat sampel dan karakteristik “tomcat” Karena seperti sifat semut, jadi hewan ini cepat sekali berkembang biak dan hidup berkoloni tapi tidak seperti pada umumya hewan ini lebih beracun dan berbahaya, dari progaram awal memang di harap bisa sebagai hewan pengganti insektisida tapi tidak di harap bisa sebuas dan sebahaya ini.
Awalnya “tomcat” ini di harap bisa menjadi pengganti insektisida kimia, karena di disain karnifora yang beracun jadi serangga ini semi berbahaya, tapi dalam pemrograman DNA terjadi sebuah kesalahan fatal, ketika profesor menyuruh menyiapkan ekstrak hormon tikus untuk replikasi DNA, tanpa di ketahui oleh Prof.fajar  dan dr.martin ternyata tikus yang ada di lab mereka sudah terkena bisa ular program  transgenik yang sangat berbahaya.
Karena kesalahan waktu pemeriksaan  di lab biologi beberapa hewan lolos ke luar lab biologi tersebut, dan dengan cepat berkembang biak tanpa terkendali. Sekarang kita Cuma bisa berharap kepada dr.martin supaya bisa menanggulangi “tomcat” supaya tidah mewabah terlalu luas dan cara pemusnahanya.
 Hati-hati “tomcat” di sekitar anda
                                                            ***to be continued***

0 komentar:

Posting Komentar